Merasa terhormat memenangkan Penghargaan Vigyan Yuva-Shanti Swaroop Bhatnagar yang bergengsi, Dr Pragya Yadav yang berusia 45 tahun mengatakan kepada Indian Express, “Saya bersyukur dan bahagia menjadi wanita pertama di Dewan Penelitian Medis India (IMCR). ) Para ilmuwan memenangkan penghargaan ini dalam kategori Kedokteran.

Saat ini menjabat sebagai Direktur Penanggung Jawab di National Institute of One Health, Nagpur, Yadav juga mengepalai Lab Tingkat Keamanan Hayati – 4 pertama di Asia di Dewan Penelitian Medis India-Institut Virologi Nasional, Pune.

Pusat tersebut baru-baru ini mengumumkan ‘Rashtriya Vigyan Puraskar’ yang pertama bagi para ilmuwan di bidang sains, teknologi, dan inovasi. Penghargaan nasional ini mengakui kontribusi ilmiah, teknologi, dan inovasi yang luar biasa dan inspiratif dari para peneliti. Upacara penghargaan akan diadakan pada 23 Agustus.

13 ilmuwan telah memenangkan Penghargaan Vigyan Shree dan 18 orang telah memenangkan Penghargaan Vigyan Yuva-Shanti Swarup Bhatnagar. Dr Yadav mengenang upaya yang dilakukan selama pandemi Covid-19. “Upaya dilakukan untuk segera mengisolasi virus SARS-CoV2 dari India hingga menghasilkan vaksin dalam negeri (covaccine) pertama yang dilakukan oleh Bharat Biotech International,” kata Dr Yadav. Para ilmuwan, bersama dengan tim, melakukan studi praklinis untuk vaksin covaksin, yang selanjutnya membuka jalan bagi kandidat vaksin tersebut menuju uji klinis.

Ilmuwan yang meninggalkan rumahnya di UP untuk mengejar gelar doktoralnya dari Universitas Pune selama hampir dua dekade dan kemudian bergabung dengan ICMR-NIV, berperan penting dalam mendirikan laboratorium Tingkat Keamanan Hayati (BSL-4) di kampus institut tersebut di Pashan.

Penawaran meriah

Dr. Yadav telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman tentang infeksi virus yang muncul di India dan upayanya telah menghasilkan penemuan beberapa virus baru, penelitian cepat terhadap wabah virus seperti demam berdarah Krimea-Kongo, Penyakit Hutan Cassanur, Nipah, virus Zika dan mpox. Virus.

Ahli virologi ini telah berpartisipasi dalam pengembangan tes diagnostik baru, transfer teknologi untuk produksi komersial, berbagi reagen diagnostik dengan negara-negara anggota SEAR, dan kesiapan sistem kesehatan masyarakat untuk memerangi ancaman seperti Ebola, Demam Kuning, SARS-CoV-2. . dan mpox di India.

“Pada bulan April kami mengadakan pelatihan biosekuriti di ICMR-NIV. Pelatihan penting dalam memperkuat laboratorium dan merupakan bagian dari kesiapsiagaan pandemi di masa depan,” tambah Dr Yadav.


klik disini untuk bergabung Saluran Whatsapp Pune Ekspres Dan dapatkan daftar artikel pilihan kami



Source link