Persatuan Mahasiswa Jawaharlal Nehru (JNUSU) telah memulai mogok makan tanpa batas waktu di T-Point Sabarmati sejak Minggu malam untuk memprotes tidak tanggapnya manajemen universitas terhadap tuntutan mahasiswa yang telah tertunda selama empat bulan.

Menurut pernyataan JNUSU pada hari Senin, serikat pekerja mengajukan ‘piagam tuntutan’ pada 12 April. Pada bulan yang sama, serikat pekerja mengumpulkan dan menyiapkan tuntutan mahasiswa melalui kampanye bertajuk ‘Suggest Your Union, Demand from Admin’. Piagam, klaim JNUSU.

Tuntutannya termasuk segera dibukanya Barrack Hostel, sebuah asrama canggih yang dibangun untuk mahasiswa Timur Laut di kampus; Beasiswa Merit-cum-Means sebesar Rs. 2.000 hingga Rp. Tingkatkan menjadi 5.000; Menghapuskan Komite Pengaduan Internal (ICC) dan mengembalikan Komite Sensitisasi Gender terhadap Pelecehan Seksual; Pengurangan bobot viva dari 30% menjadi 10-15%; Kebangkitan Ujian Masuk Universitas dan pemulihan cepat asrama lainnya.

JNUSU menuding ICC gagal menjamin keselamatan dan keamanan mahasiswi di kampus.

“Pemerintahan JNU di bawah Wakil Rektor menolak menanggapi secara positif permintaan apa pun. VC telah beberapa kali menolak bertemu JNUSU dalam empat bulan terakhir…” tuduh serikat pekerja.

Penawaran meriah

Presiden JNUSU Dhananjay, Wakil Presiden Avijit Ghosh, Sekretaris Jenderal Priyanshi Arya, Sekretaris Bersama Md. 16 siswa termasuk Sajid dan Penasihat Sekolah Bahasa Nigam Kumari berpartisipasi dalam protes tersebut.

Sumber dari administrasi universitas yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, “Sistem di JNU berjalan secara demokratis, tetapi dananya kurang. Setiap kali dana diterima, dana tersebut disalurkan melalui jalur yang tepat. “Tidak ada seorang pun yang menahan dana apa pun,” tambah sumber itu.

Saat ditanya mengenai tudingan JNUSU yang tidak mendapat respon positif dari VC, sumber tersebut mengatakan, “Mahasiswa berhak protes, namun VC selalu berdialog. Jika pembaharuan (dalam hal infrastruktur) dan dialog (dengan mahasiswa) selalu terjadi, respon positif apa lagi yang diperlukan? Terkait ICC yang merupakan isu sensitif, diperlukan suatu sistem dan sudah ada.

Klik di sini untuk bergabung dengan Indian Express di WhatsApp dan dapatkan berita serta pembaruan terkini



Source link