Badan penegak hukum AS membantah postingan media sosial yang mengklaim bahan peledak ditemukan di dalam mobil dekat rapat umum mantan Presiden Donald Trump yang dijadwalkan di New York pada hari Rabu.
Beberapa jam sebelum rapat umum Trump di Nassau Coliseum di Uniondale, laporan tentang bahan peledak yang ditemukan di dekat lokasi rapat umum mulai beredar di Internet. Hal ini terjadi hanya beberapa hari setelah upaya pembunuhan kedua yang menargetkan mantan presiden di Florida.
Komisaris Polisi Kabupaten Nassau Patrick Ryder mengatakan polisi menginterogasi dan menahan seorang pria yang sedang melatih anjing pendeteksi bom di dekat lokasi unjuk rasa dan secara keliru melaporkan bahwa bahan peledak telah ditemukan. Pers Terkait.
Letnan Scott Skrynecki, juru bicara kepolisian daerah, mengatakan pria yang ditahan polisi, yang belum diidentifikasi, adalah warga sipil dan bukan bagian dari lembaga penegak hukum.
Juru bicara Scott mengatakan pria yang ditahan itu tidak bekerja atau menjadi bagian dari acara yang dimaksudkan untuk menarik ribuan pendukung Trump di New York.
Mantan Presiden Trump akan mengadakan rapat umum untuk pertama kalinya di Long Island. Pada pemilihan presiden tahun 2020, Presiden Joe Biden mengalahkan Trump di Long Island dengan selisih sekitar 4% dan mengalahkan kandidat Partai Republik di Nassau County dengan selisih 60.000 suara.
Trump sebelumnya selamat dari upaya pembunuhan pada bulan Juli ketika dia menargetkan mantan presiden tersebut pada kampanye di Pennsylvania. Seorang agen Dinas Rahasia AS membunuh penembak di tempat, melukai telinga Trump dan membunuh salah satu peserta.
Dalam upaya pembunuhan kedua, Trump sedang berada di lapangan golfnya di Florida pada hari Minggu ketika seorang tersangka menodongkan senapan jenis AK-47 di dekatnya. Tersangka, Ryan Wesley Routh, kemudian ditangkap dan didakwa melakukan dua pelanggaran senjata api di pengadilan federal.
Jika terbukti bersalah atas kedua tuduhan tersebut, Routh menghadapi hukuman hingga 20 tahun penjara.