Polisi Jamaika telah menangkap sedikitnya enam tersangka sehubungan dengan penembakan massal baru-baru ini di selatan pulau yang menewaskan delapan orang. Terdakwa terakhir ditangkap pada Kamis larut malam, kata polisi dalam sebuah pernyataan.

Tujuh korban tewas dalam satu penembakan, sementara korban kedelapan tewas tak lama kemudian dalam penembakan terkait, kata para pejabat. Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun juga menjadi salah satu korban.

Sembilan orang lainnya terluka dalam penembakan pertama pada hari Minggu di sebuah pesta ulang tahun di Paroki Clarendon, sebelah barat ibu kota Kingston. Seorang bayi termasuk di antara korban luka.

Baca juga | Jamaika mengumumkan keadaan darurat setelah delapan orang tewas dalam penembakan Minggu malam

Wakil Komisaris Polisi Fitz Bailey berkata, “Penembakan itu adalah akibat dari perseteruan lama antara mantan teman di AS atas keuntungan haram, yang menyebabkan semua orang melakukan kesepakatan pembunuhan untuk menimbulkan rasa takut dan panik.”

Penembakan tersebut mendorong Perdana Menteri Jamaika Andrew Holness untuk mengumumkan keadaan darurat, memperingatkan akan terjadinya pembunuhan balas dendam.

Tahun lalu, menurut Insight Crime, Jamaika menduduki peringkat kedua negara paling mematikan di Karibia dan Amerika Latin, dengan sekitar 61 pembunuhan per 100.000 orang.



Source link