Polisi kota Mangalore pada hari Senin menangkap seorang warga negara Nigeria dari Bengaluru dan menyita MDMA senilai Rs 6 crore.

Terdakwa diidentifikasi sebagai Peter Ikedi Belomvu (38), warga Dommasandra, Bangalore. Cabang Kejahatan Pusat (CCB) Kepolisian Kota Mangalore menggerebek kediaman Belomvu dan menemukan 6.310 kg MDMA, tiga telepon seluler, timbangan digital, 35 kartu ATM/debit, 17 kartu SIM tidak aktif, dan 10 buku tabungan bank.

Penggerebekan tersebut menyusul penangkapan seorang pengedar narkoba di Mangalore bulan lalu. Seorang petugas polisi berkata, “Pada tanggal 29 September, kami menangkap seorang pria, Haider Ali (51), seorang penduduk Mangalore, ketika dia menjual MDMA di sebuah hotel di kota tersebut. Belakangan, polisi menyita 15 gram MDMA senilai Rp75 ribu. Saat polisi CCB menginterogasi Ali untuk mencari tahu sumber narkoba tersebut, nama Peter terungkap. Akhirnya, kami menggerebek rumah Peter, yang dicurigai sebagai pemain utama sindikat pemasok narkoba di negara bagian India selatan.

Kasus penjualan narkoba telah didaftarkan terhadap Belomvu di kantor polisi Vidyaranyapura di Bangalore tahun lalu.

Lebih dari 600 paket berisi obat-obatan yang tidak diklaim disita di kantor pos Bangalore

Penawaran meriah

Unit CCB Bangalore baru-baru ini menyita 600 parsel yang tidak diklaim berisi beberapa narkotika dari kantor pos asing di Chamarajpet. Paket tersebut berisi gula merah, kokain, MDMA, dan ganja.

Menurut polisi, parsel tersebut sudah menumpuk sejak 2018. Upaya untuk melacak pelaku monopoli dengan bantuan informan sia-sia.

Tim CCB bersama anjing pelacak Rana memeriksa kantor pos pada Selasa. Rana menemukan narkotika di 626 parsel. Seorang pejabat senior mengatakan, “Kami masih menentukan jumlah pasti obat-obatan tersebut. Karena variasinya, penimbangan membutuhkan waktu empat hingga lima hari.

Obat-obatan mungkin telah dibeli melalui web gelap menggunakan mata uang kripto. Penerima sering kali menggunakan alamat yang salah dan mengambil paket secara pribadi. Namun, paket tersebut belum diklaim selama enam tahun terakhir, dengan rata-rata 100 paket tidak dikumpulkan setiap tahunnya, kata polisi.

Sebuah tim polisi telah mendaftarkan nama-nama di paket tersebut dan mencoba melacak orang-orang yang terlibat. Sebuah kasus telah didaftarkan berdasarkan Undang-Undang Narkotika dan Psikotropika.

Klik di sini untuk bergabung dengan Indian Express di WhatsApp dan dapatkan berita serta pembaruan terkini



Source link