Polisi Nepal pada hari Minggu menangkap tentara salib Durga Prasai berdasarkan Undang-Undang Siber karena diduga menangkap dan menginterogasi Perdana Menteri KP Sharma Oli atas tuduhan korupsi.

Pengadilan Distrik Kathmandu mengembalikan Prasai ke tahanan yudisial selama tiga hari, bertentangan dengan tuntutan polisi selama sepuluh hari. Dalam insiden serupa lainnya, polisi menangkap mantan Wakil Inspektur Jenderal Polisi Chhabi Lal Joshi, yang berperan sebagai eksekutif senior di sebuah perusahaan media. Sebuah komite parlemen menemukan perusahaan tersebut terlibat dalam perolehan pinjaman secara ilegal dari koperasi dan pengambilalihannya.

Penangkapan tersebut terjadi hampir bersamaan setelah Menteri Dalam Negeri Ramesh Lekhak memerintahkan polisi untuk menindaklanjuti laporan komite parlemen.

Rabi Lamichhane, mantan wakil perdana menteri dan ketua Partai Rashtriya Swatantra, partai terbesar keempat di Parlemen dengan 21 anggota, dan 53 orang lainnya yang terlibat dalam laporan komite parlemen mengenai penipuan kerja sama juga kemungkinan besar akan ditangkap.

Nepal Durga Prasai (kanan) makan malam bersama Perdana Menteri Nepal KP Sharma Oli (tengah) dan mantan Perdana Menteri Pushpa Kamal Dahal (kiri) pada awal tahun 2017. (Foto: Wikimedia)

Polisi menangkap Prasai, penggagas ‘Mega Kampanye Selamatkan Budaya dan Nasionalisme’, dari kediamannya di Bhaktapur pada sore hari. “Saya akan melawan Oli sampai setetes darah mengalir di tubuh saya,” ujarnya.

Penawaran meriah

Prasai, seorang mantan gerilyawan Maois yang membelot ke Partai Komunis Nepal-Leninis Marxis Bersatu Nepal, telah memimpin protes massal terhadap Oli selama dua tahun terakhir. Dia menyebut Oli sebagai pemimpin “paling korup” di negaranya dan menuntut penangkapan dan persidangannya.

Penangkapan Lamichane dan dampak politiknya terjadi sehari setelah Perdana Menteri Oli meninggalkan negara itu untuk memimpin delegasi Nepal ke Majelis Umum PBB di New York.

Saat Lamichhane menunggu penangkapannya, para pemimpin senior partai yang dipimpin oleh wakil presiden Swarnim Wagle berangkat ke Tiongkok untuk kunjungan resmi selama dua minggu. Sebuah komite parlemen yang menyelidiki penipuan koperasi menemukan 55 orang terlibat dalam penipuan dan penyelewengan simpanan publik.

Selain Lamichane, polisi juga menunjuk Dhan Raj Gurung, mantan menteri hukum, anggota parlemen saat ini dan wakil ketua Kongres Nepal, sebagai mitra utama dalam koalisi yang berkuasa. Namun polisi belum memastikan apakah Gurung Rabi akan bernasib sama.



Source link