Polisi Kota Pune, yang menyelidiki pemerkosaan beramai-ramai terhadap seorang mahasiswa berusia 21 tahun di daerah Bopdev Ghat, pada hari Selasa merilis deskripsi ketiga tersangka, termasuk pakaian yang mereka kenakan saat itu. Petugas mengaku memberikan penjelasan berdasarkan informasi yang diberikan korban dan temannya.

Polisi Kota Pune sebelumnya telah mengumumkan hadiah uang tunai sebesar Rs 10 lakh untuk informasi tentang tersangka, nama pelapor akan dirahasiakan. Polisi mengatakan berbagai alat kecerdasan buatan (AI) digunakan dalam penyelidikan kasus tersebut.

Polisi Pune merilis keterangan tersangka sebagai berikut:

Tersangka 1: Berusia sekitar 25 tahun, kulit coklat, perawakan sedang, rambut sedang, jeans dan kemeja, sandal hitam, jaket hitam, berbicara bahasa Marathi.

Tersangka 2: Berusia sekitar 30 tahun, berkulit coklat, bertubuh sedang, memakai jeans dan kemeja lengan penuh, sweter abu-abu, berjanggut dan berkumis, berbicara bahasa Hindi.

Penawaran meriah

Tersangka 3: Berusia sekitar 25 tahun, berkulit coklat, bertubuh sedang, berkumis, memakai topi dengan jeans dan jaket kulit coklat, berbicara bahasa Marathi.

Sketsa dua tersangka telah dirilis sebelumnya.

Orang yang memiliki informasi yang dapat dipercaya dapat menghubungi Inspektur Senior Vinay Patankar (8691999989), Inspektur Mansingh Patil (9922008768) dan Inspektur Yuvraj Hande (9307545045).

Investigasi mengungkapkan bahwa terdakwa mengancam perempuan tersebut dan temannya dengan senjata tajam dan merampas barang-barang berharga mereka sebelum melakukan pelecehan seksual terhadap mereka. Sementara itu, polisi mengumpulkan rekaman dari kamera CCTV di lokasi berbeda untuk mendapatkan petunjuk mengenai tiga terdakwa yang melakukan pemerkosaan beramai-ramai terhadap seorang wanita berusia 21 tahun pada malam tanggal 3 Oktober.

Menurut polisi, wanita tersebut dan temannya yang berusia 22 tahun, keduanya mahasiswa, bukan dari Pune, pergi ke kawasan Bopdev Ghat dengan sepeda motor. Sekitar pukul 23.00, tiga pria bersepeda datang dan mengancam dengan senjata tajam serta merampok barang-barang berharga. Terdakwa mengikat teman wanita tersebut dengan baju dan ikat pinggang. Wanita itu kemudian diseret ke daerah terpencil dan diperkosa beramai-ramai. Setelah terdakwa meninggalkan tempat kejadian, wanita tersebut kembali ke temannya dan meninggalkannya.

Polisi mengatakan, korban dibawa ke rumah sakit swasta. Namun, karena kasus tersebut merupakan kasus mediko-legal, otoritas rumah sakit swasta meminta pasangan tersebut untuk pergi ke Rumah Sakit Umum Sassoon yang dikelola pemerintah, dan para dokter memberi tahu Polisi Kota Pune. Peristiwa tersebut dilaporkan ke polisi sekitar pukul 5 pagi tanggal 4 Oktober.

FIR telah didaftarkan dalam kasus ini di Kantor Polisi Kondwa pada Jumat pagi. Terdakwa telah didakwa berdasarkan pasal-pasal KUHP India atas tuduhan pemerkosaan berkelompok dan pemerasan dan juga berdasarkan pasal-pasal Undang-Undang Senjata India. Polisi menyebutkan ada 60 tim polisi yang ikut serta dalam penyelidikan kasus ini. Analisis data terhadap lebih dari 3.000 ponsel sedang dilakukan. Lebih dari 250 penjahat telah dikonfirmasi dalam catatan polisi.

Sharad Pawar, Supriya Sule mengunjungi Bopdev Ghat dan mengamati persidangan

Pada hari Selasa, ketua NCP (SP) Sharad Pawar, presiden saat ini dan anggota parlemen Supriya Sule mengunjungi daerah Bopdev Ghat dan mendiskusikan kemajuan penyelidikan dengan pejabat senior polisi.

Sule mengatakan, pihaknya terus berkomunikasi dengan polisi terkait penyelidikan tersebut dan hingga saat ini belum ada kemajuan. “Insiden itu terjadi di dalam wilayah Komisioner Pune dan Polisi Pedesaan Pune, sehingga kedua departemen kepolisian tersebut menjadi bagian dari penyelidikan,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia melakukan perjalanan dari tempat yang sama setidaknya dua kali seminggu dan anehnya. Terjadi kemacetan selama berjam-jam tetapi kejadian itu terjadi bahkan setelah itu.

Sebelumnya pada hari itu, sebuah protes diadakan di kota yang dipimpin oleh MVA Sule yang menuntut pengunduran diri Ketua Menteri dan Wakil Ketua Menteri karena meningkatnya kejahatan terhadap perempuan.



Source link