Ketua Menteri Tripura Manik Saha pada hari Senin mengklaim bahwa prevalensi HIV di negara bagian tersebut rendah dibandingkan dengan negara bagian lain.

Kepada wartawan saat mengikuti program Raksha Bandhan di rumah dinasnya di Agartala, CM Saha mengatakan, “Saya mengadakan pertemuan kemarin (Minggu). Apa yang saya lihat adalah Assam memiliki jumlah (pasien HIV) tertinggi dan Sikkim memiliki jumlah terendah. Tripura memiliki angka yang rendah dibandingkan dengan banyak negara bagian lainnya.

Saha menegaskan, alat suntik tidak boleh dijual kepada siapa pun tanpa resep dokter untuk mencegah penyebaran infeksi.

Namun, Ketua Menteri berkomentar bahwa orang-orang dalam kelompok usia 16-25 tahun lebih mungkin tertular HIV.

“Guru harus bertindak secara bertanggung jawab. Orang tua juga harus mengambil tanggung jawab. Jika ada kelainan yang ditemukan pada siswa, harus segera diatasi,” tambah Saha.

Penawaran meriah

Tripura menjadi berita utama bulan lalu setelah laporan 47 kematian terkait HIV muncul di negara bagian tersebut. Meski kemudian disebutkan kematian tersebut terjadi dalam 17 tahun terakhir.

“Informasi palsu tersebar mengenai kematian 47 pasien HIV. Jumlah tersebut merupakan akumulasi selama 17 tahun terakhir, mulai tahun 2007 hingga tahun 2024,” kata CM.

Pengadilan Tinggi Tripura bulan lalu mengeluarkan pemberitahuan kepada pemerintah negara bagian untuk meminta laporan mengenai tindakan yang diambil untuk mencegah infeksi HIV.

Kasus ini didaftarkan suo moto berdasarkan surat yang ditulis oleh Ketua Eksekutif Otoritas Pelayanan Hukum Hakim T Amarnath Goud kepada Ketua Hakim Aparesh Kumar Singh yang menyatakan bahwa masalah terkait HIV dan kematian siswa meningkat secara mengkhawatirkan di negara bagian tersebut.

Klik di sini untuk bergabung dengan Indian Express di WhatsApp dan dapatkan berita serta pembaruan terkini



Source link