Program Dosti Mahasiswa Rumah Sakit KEM, yang didirikan pada tahun 2022 dengan fokus pada peningkatan kesehatan mental mahasiswa kedokteran dan dokter residen serta membantu mereka mengatasi kesepian dan kelelahan, membantu sekitar 175 peserta tahun lalu.

Program Student Dosti, yang pertama di perguruan tinggi kedokteran yang dikelola BMC, dijalankan oleh Departemen Psikiatri Internal di Rumah Sakit KEM. Program konseling khusus untuk dokter residen rumah sakit. Rumah sakit telah menunjuk dua konselor spesialis untuk menangani kebutuhan kesehatan mental mahasiswa kedokteran.

Sebagai bagian dari program tersebut, psikolog Shwati Chavan menyatakan bahwa siswa dari kota kecil menghadapi tantangan dalam lingkungan yang sangat kompetitif. “Banyak siswa mengalami kelelahan dan kesulitan untuk terbuka terhadap teman-temannya karena perbedaan budaya,” kata Chavan. Program ini juga mencatat peningkatan depresi di kalangan pelajar, dan beberapa di antaranya memerlukan pengobatan. Jika kasusnya parah, dokter residen akan dirujuk ke dokter senior di bagian psikiatri untuk tindak lanjut lebih lanjut.

Program Dosti beroperasi dalam dua shift: pukul 09.30 hingga 16.30 dan pukul 14.00 hingga 21.30 sesuai jadwal tenaga medis profesional.

Dr Neeta Sawant, kepala departemen psikiatri di KEM, mengakui bahwa pelecehan merupakan masalah di departemen tersebut. “Kami melakukan intervensi jika ada laporan kasus pelecehan yang dilakukan oleh dosen atau senior,” ujarnya. Intervensi ini merupakan bagian dari upaya program yang lebih luas untuk mengatasi permasalahan tersebut dan memberikan dukungan kepada siswa.

Penawaran meriah

Dr Gaurang Chaudhary dari Asosiasi Dokter Residen Maharashtra mengatakan, “Beban kerja yang berat dan stres adalah faktor utama stres mental dan kelelahan. Pengenalan dini terhadap tanda-tanda ini dan penerapan sistem pendukung yang efektif, seperti sumber daya kesehatan mental dan jadwal kerja yang dapat diatur, sangat penting untuk mendukung kesejahteraan para profesional medis.

Menurut penelitian yang diterbitkan di JMIR Mental Health bertajuk Burnout, Depression and Quality of Life Among Indian Doctors, 76,6% dokter India mengalami burnout dan 56,8% menderita depresi. Faktor kuncinya meliputi jam kerja yang panjang, tuntutan pekerjaan yang tinggi, dan sistem pendukung yang tidak memadai yang secara signifikan mempengaruhi kehidupan pribadi dan profesional mereka.

Meskipun program telah berupaya dan memberikan dukungan kepada 175 peserta, masih banyak yang ragu untuk mencari bantuan. “Kami sedang berjuang dengan tingkat rujukan yang rendah, yang membatasi kemampuan kami untuk menjangkau lebih banyak orang yang dapat memperoleh manfaat dari dukungan kami,” kata seorang dokter yang terlibat di pusat tersebut.

Klik di sini untuk bergabung dengan Indian Express di WhatsApp dan dapatkan berita serta pembaruan terkini



Source link