Pada Hari ke-3 pertandingan Tes ke-2 antara India dan Bangladesh di Kanpur, permainan tidak dimulai karena sistem drainase yang buruk di lapangan Green Park. Insiden tersebut kembali memicu perdebatan mengenai kelebihan kapasitas venue untuk lima pertandingan Uji Coba.
Ravichandran Ashwin yang tidak aktif memiliki pro dan kontra karena memiliki beberapa pusat Tes, bukan hanya lima.
Kelebihan
“Pertama, ada pemain kriket dari seluruh pelosok negara ini yang bermain uji kriket, apa manfaatnya bagi pemain kriket India dengan memiliki begitu banyak pusat uji,” kata Ashwin kepada wartawan pada konferensi pers. “Ini adalah negara besar dan telah mengilhami urgensi dan semangat para pemain kriket untuk datang dan bermain untuk negara ini. Itu adalah hal positif yang besar,” tambahnya.
Namun, Ashwin mengakui bahwa Kanpur memiliki “bahan tertentu” untuk menjadi tuan rumah pertandingan Uji Coba yang belum pernah ada dalam 38 tahun, “iklim dan jenis drainase yang dapat kita investasikan”. Kata tua.
Kekurangan
“Tetapi setelah mengatakan semua itu, apakah akan membantu seorang pemain jika Anda memiliki beberapa pusat tes? Tentu saja begitu,” Ashwin terus berkata.
Tidak seperti India, negara peserta Tes lainnya telah menetapkan tempat pertandingan Tes dan waktu tertentu dalam kalender kriket untuk menjadi tuan rumah pertandingan Tes. Misalnya, Australia menjadi tuan rumah Tes Boxing Day di MCG setiap tahun dan demikian pula, Inggris memulai Tes musim panas mereka di Lord’s pada minggu pertama bulan Juni setiap tahun.
“Kami pergi ke Australia, mereka akan melawan India hanya di lima Test center. Mereka tidak akan melawan kami di Manuka Oval di Canberra,’ kata Ashwin. “Mereka tidak terlalu memahami kondisi tersebut. Begitu pula Inggris. Mereka memiliki beberapa pusat tes terpilih dan mereka bermain di sana. Beberapa di antaranya hanya merupakan pusat tes bola putih.”
“Bisakah kita melakukannya di sini? Itu di atas nilai gaji saya. Saya tidak bisa berkomentar soal itu,” tutupnya soal isu tersebut.