Di bawah Misi Atal untuk Peremajaan dan Transformasi Perkotaan (Amrit) 2.0, kota-kota diharapkan meluncurkan proyek senilai Rs 5.000 crore yang mencakup pasokan air, pengolahan limbah, dan peremajaan badan air dan taman sebagai bagian dari agenda 100 hari. Pemerintahan Aliansi Demokratik Nasional (NDA), selama masa jabatannya yang ketiga.

Diluncurkan pada tahun 2021, Amrit 2.0 bertujuan untuk menyediakan pasokan air keran untuk semua rumah tangga di 4,800 kota hukum di negara tersebut. Sumber mengatakan, setelah proses tender selesai dan kontraktor terpilih, proyek akan segera dimulai.

Bertujuan untuk menyediakan pasokan air keran universal, Amrit versi pertama mencakup 500 kota di negara tersebut. Memperluas cakupan ke semua kota hukum, dari 2021-2022 hingga 2025-26 Rs. Amrit 2.0 telah disetujui dengan bantuan pusat sebesar 66,750 crores, dengan perkiraan total biaya Rs. 2,99 lakh crore.

Meski dua tahun telah berlalu, masih 50 persen proyek belum dimulai.

Dalam balasannya ke Lok Sabha pada 25 Juli tahun ini, Kementerian Perumahan dan Perkotaan (MoHUA) mengatakan bahwa sejumlah Rs. Dari 8,205 proyek senilai Rs 1,82 lakh crore, 4,065 proyek senilai Rs 77,317,40 crore telah diberikan. Rp. 4,410 proyek senilai Rs 1,05 lakh crore sedang dalam tahap persiapan tender atau Laporan Proyek Terperinci (DPR). Sekitar 50 persen dari proyek yang disetujui berkaitan dengan pasokan air, drainase limbah dan pengelolaan limbah, menurut data Kementerian PUPR.

Penawaran meriah

Peremajaan badan air, pembangunan taman, reklamasi air tanah dan proyek mitigasi banjir perkotaan juga dilaksanakan di bawah Amrit 2.0.

Berdasarkan agenda 100 hari tersebut, kota-kota berencana untuk membangun instalasi pengolahan limbah (STP) dengan total kapasitas 500 juta liter per hari (MLD), yang akan memberi manfaat bagi sekitar 6 lakh rumah tangga, dan 150 instalasi pengolahan air MLD untuk 2 lakh keluarga. kata sumber. Mereka mengatakan bahwa proyek-proyek ini hampir selesai dan pekerjaan kemungkinan akan dimulai dalam 100 hari.

Sebelumnya mereka telah mengarahkan semua kementerian kabinet untuk mempersiapkan agenda mereka sebelum pemilihan Lok Sabha. Agenda 100 hari pemerintah mencakup persetujuan proposal yang telah lama tertunda, termasuk pemberitahuan Rencana Induk Delhi 2041 dan rekomendasi yang dibuat oleh laporan Komisi Keuangan ke-15 untuk mendirikan delapan kota greenfield di negara tersebut dengan biaya Rs. 1.000 crore akan diinkubasi di Parlemen pada Februari 2021.

Klik di sini untuk bergabung dengan Indian Express di WhatsApp dan dapatkan berita serta pembaruan terkini



Source link