19 orang dengan harga Rp. Polisi Malad pada hari Selasa mendaftarkan kasus terhadap tiga direktur sebuah perusahaan konstruksi karena melakukan kecurangan sebesar 12,50 crores. Terdakwa memperoleh pinjaman dari bank atas nama 19 pembeli rumah susun dengan dalih akan membangun rumah susun untuk mereka; Namun, alih-alih menggunakan uang tersebut untuk menyelesaikan proyek, mereka malah menyalahgunakannya untuk keuntungan pribadi.

Polisi telah mendaftarkan kasus terhadap Prakshal Vanawat, Ranvijay Singh dan Rahul Jain atas pengaduan Krishna Goud (44), warga Malad (Barat).

Menurut polisi, pada bulan Oktober 2016, Rishabraj menandatangani perjanjian penjualan dengan 19 anggota Wanawat Malad Jai Amrit Housing Society, yang bekerja di City Homes Pvt Ltd milik Tufkan dan mengambil uang dari mereka untuk membangun rumah susun.

Vanawat Singh diduga berkonspirasi dengan Jain dan memperoleh pinjaman sebesar Rs 12,50 crore dari Reliance Home Finance. “Saat mengambil pinjaman, ketiganya menandatangani perjanjian dengan perusahaan pembiayaan pada 21 November 2017 dan menunjukkan 19 anggota komunitas perumahan sebagai peminjam,” demikian isi pengaduan polisi.

Pengadu menuduh dalam FIR bahwa ketiga terdakwa kemudian gagal membayar pinjaman kepada perusahaan pembiayaan dan menyalahgunakan uang pinjaman untuk keuntungan pribadi, melanggar kepercayaan anggota masyarakat perumahan dan menipu mereka.

Penawaran meriah

Setelah berulang kali membuntuti para tersangka pembangun hingga Mei 2024, anggota komunitas perumahan akhirnya melapor ke polisi dan mengajukan pengaduan.

Polisi Malad pada hari Selasa mendakwa ketiganya berdasarkan pasal 406 (pelanggaran pidana terhadap kepercayaan), 420 (menipu), dan 34 (niat bersama) KUHP India.

Klik di sini untuk bergabung dengan Indian Express di WhatsApp dan dapatkan berita serta pembaruan terkini



Source link