Dalam salah satu serangan paling mematikan terhadap Israel sejak Oktober 2023, kelompok militan Hizbullah yang didukung Iran melakukan serangan pesawat tak berawak dari Lebanon di Israel tengah-utara, menewaskan empat personel militer Israel dan melukai tujuh lainnya.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengkonfirmasi perkembangan tersebut dan bahwa kendaraan udara tak berawak (UAV) Hizbullah menghantam pangkalan militer di dekat kota Binyamina, utara Tel Aviv, sekitar 40 mil dari perbatasan Lebanon.
Kemarin, UAV yang diluncurkan kelompok teroris Hizbullah menghantam pangkalan militer.
4 tentara IDF tewas dalam insiden ini.
IDF berbagi dan akan terus mendampingi keluarga yang ditinggalkan dalam kesedihan mereka.
Kami meminta Anda untuk menahan diri dari menyebarkan rumor dan nama…
— Pasukan Pertahanan Israel (@IDF) 13 Oktober 2024
Menurut petugas pertolongan pertama dan layanan darurat di Israel, sekitar 61 orang terluka dalam serangan pesawat tak berawak yang dilakukan kelompok Hizbullah yang berbasis di Lebanon.
IDF mengatakan akan menyelidiki bagaimana drone memasuki wilayah udara Israel tanpa memicu peringatan apa pun. “Kami akan belajar dari insiden tersebut dan menyelidiki bagaimana UAV memasuki pangkalan tanpa peringatan,” kata juru bicara militer Israel Daniel Hagari melalui pesan video.
Sementara itu, Amerika Serikat mengumumkan pada hari Minggu bahwa Tel Aviv mengirimkan sistem anti-rudal canggih ke Israel dan pasukan AS untuk meningkatkan sistem pertahanan udaranya.
Presiden Joe Biden mengatakan dia mengirimkan senjata itu untuk melindungi Israel. Juru bicara Pentagon Pat Ryder mengatakan hal itu adalah “bagian dari serangkaian penyesuaian yang lebih luas yang dilakukan militer AS dalam beberapa bulan terakhir untuk mendukung pertahanan Israel dan melindungi warga Amerika dari serangan Iran dan milisi sekutu Iran.”
Mempertahankan tindakannya, kelompok militan Hizbullah mengatakan, “Drone ini tidak terdeteksi oleh radar pertahanan Israel dan mencapai sasaran di kamp pelatihan elit Brigade Golani di Binyamina, selatan Haifa yang diduduki. , dan meledak di ruangan tempat puluhan perwira dan tentara bersiap menyerang Lebanon…membunuh dan melukai puluhan orang,” katanya seperti dikutip. CNN.
Menurut pemerintah Israel, permusuhan di Timur Tengah antara Israel dan Hamas dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika Hamas yang berbasis di Gaza menyerang Israel, menewaskan 1.200 orang dan menculik 250 lainnya.