Perusahaan di balik video game Pokemon mengonfirmasi bahwa mereka mengalami pelanggaran data pada bulan Agustus tahun ini. Game Freak mengatakan servernya diretas setelah data yang dicuri muncul secara online beberapa hari yang lalu.

Menurut sebuah laporan, lebih dari 2.606 nama dan alamat email karyawan saat ini dan mantan karyawan Game Freak serta mitra kontrak adalah bagian dari data yang dicuri. BBC. Masih belum jelas apakah ada data pengguna yang juga bocor dalam peretasan tersebut.

Game Freak belum mengonfirmasi apakah data yang bocor tersebut mencakup seni konsep, dokumen pengembangan, file dari game Pokemon awal, dan proyek yang akan datang.

“Kebocoran data sebesar 1 TB ini penting bukan hanya karena ukurannya tetapi juga karena berisi informasi yang sangat sensitif termasuk kode sumber dan detail karyawan. Hal ini membuat pelanggaran menjadi lebih rentan karena mengekspos kekayaan intelektual dan data pribadi, yang berpotensi menimbulkan risiko keamanan jangka panjang,” kata Jake Moore, Penasihat Keamanan Siber Global ESET.

“Operasi pembersihan sudah berjalan 2 bulan setelah ditemukannya pelanggaran tersebut, jadi penting bagi Game Freak untuk memahami sebanyak mungkin tentang serangan tersebut dan bekerja sama dengan pihak-pihak yang datanya terpengaruh,” tambahnya.

Penawaran meriah

“Kami dengan tulus meminta maaf atas ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang ditimbulkan kepada semua pihak yang terlibat,” pembuat video game tersebut melaporkan, seraya menambahkan bahwa pihaknya akan memperkuat langkah-langkah keamanannya dan memberi tahu semua pihak yang terkena dampak pelanggaran data tersebut.

Game Freak mengembangkan video game Pokemon secara eksklusif untuk Nintendo pada tahun 1996. Mereka terus bekerja sama dengan Nintendo dan Perusahaan Pokemon pada franchise populer tersebut, dengan Pokemon kini menjadi salah satu properti media paling berharga di dunia. Saat ini perusahaan sedang mengembangkan Pokémon Legends: ZA yang akan diluncurkan tahun depan.




Source link