Polisi Thane pada hari Minggu mendaftarkan kasus terhadap pendeta kepala kuil Dasna Devi Yati Narsimhanand karena diduga membuat pidato kebencian di Hindi Bhavan di Ghaziabad, Uttar Pradesh pada tanggal 29 September.
Polisi Uttar Pradesh juga mendaftarkan kasus terhadap pidato Yati Narsimhanand di acara tersebut. Indian Express melaporkan pada hari Sabtu Narsimhanand ditahan Polisi Uttar Pradesh bersama asistennya.
Sebuah kasus telah didaftarkan di Thane atas pengaduan presiden Partai Sosial Demokrat India (SDPI).
FIR menuduh Narsimhanand mendorong permusuhan antar kelompok yang berbeda, diduga merugikan persatuan nasional, tindakan yang disengaja dan jahat untuk mengobarkan sentimen agama, dan mengucapkan kata-kata yang dengan sengaja melukai sentimen agama orang lain.
Meski belum ada yang ditangkap terkait kasus tersebut, Narsimhanand sudah menghadapi beberapa kasus karena pernyataannya yang provokatif.
Bersamaan dengan FIR di Thane, kasus lain juga dilaporkan di Amaravati, Maharashtra, terhadap pendeta yang ucapannya memicu protes dengan kekerasan. Akibat protes tersebut, personel polisi terluka dan harta benda rusak.
Pernyataan kontroversial Narsimhanand menimbulkan protes dan kecaman luas dari berbagai kelompok agama dan politik.
Jamaat-e-Islami Hind mengutuk keras pernyataannya yang “menghujat” dan menuntut penangkapannya segera. Organisasi tersebut meminta umat Islam untuk tetap tenang dan menghadapi tindakan provokatif tersebut dengan bijaksana dan bermartabat.