Kecerdasan buatan mengalami kemajuan pesat di berbagai bidang. OpenAI pembuat ChatGPT dan perusahaan modal ventura Thrive Capital baru-baru ini mengumumkan dukungan mereka untuk Chai Discovery, sebuah startup biologi yang didirikan oleh mantan OpenAI dan peneliti meta. Baru-baru ini, sebuah startup AI mengumpulkan hampir $30 juta untuk mengembangkan model AI untuk penemuan obat.

Pada tanggal 9 September, startup Chi-1 memperkenalkan model AI canggih yang dapat memprediksi struktur molekul yang diperlukan untuk penemuan obat. Perusahaan mengatakan model ini gratis untuk digunakan melalui antarmuka web. Chai Discovery juga membagikan kode model dan alat untuk penggunaan non-komersial sehingga pengembang dapat menggunakannya untuk penelitian dan pengembangan.

Apa model AI Chai, Chai-1?

Model AI baru dari Chai dapat memprediksi struktur molekul biokimia, dan dapat mempercepat pengembangan obat. Menurut pembuatnya, Chy-1 mengungguli model Alphafold Google DeepMind dalam benchmark tertentu. Model ini dapat bekerja dengan berbagai jenis molekul seperti molekul kecil, protein, DNA, RNA, dan bahkan perubahan kimia. Perusahaan telah membuat model pertamanya gratis dan open source, sehingga mendorong penelitian dan pengembangan lebih lanjut.

Perusahaan telah menerbitkan analisis komprehensif model tersebut dalam laporan teknis Chai-1. Menurut laporan tersebut, Chai-1 berkinerja sangat baik dalam memprediksi secara akurat bagaimana protein, molekul kecil, dan obat berinteraksi. Model ini dapat dengan mudah melakukan pekerjaan ganda, seperti memprediksi interaksi antara beberapa protein.

Aplikasi dunia nyata

Laporan tersebut mencatat bahwa Chai-1 memiliki keuntungan dalam menggunakan berbagai masukan seperti data molekuler mentah, hasil eksperimen, dan informasi urutan. Ini unggul ketika data yang tersedia terbatas, yang berguna dalam aplikasi dunia nyata di mana informasi lengkap sering kali tidak tersedia. Misalnya, Chai-1 dapat bekerja tanpa penyelarasan beberapa urutan (MSA), yang biasa digunakan pada model lain, dan tetap memberikan hasil yang akurat.

Penawaran meriah

Menurut laporan tersebut, Chy-1 berkinerja baik di berbagai benchmark. Ini mengungguli AlphaFold3 Google DeepMind dalam tugas-tugas tertentu, seperti memprediksi interaksi protein-ligan. Model ini dikembangkan untuk penggunaan praktis dalam penelitian dan penemuan obat. Ini pada dasarnya adalah alat canggih untuk memahami struktur molekul biologis dengan aplikasi utama dalam industri farmasi.

Saat ini, AlphaFold Google DeepMind adalah model prediksi protein paling canggih, namun melampaui Chai-1 menunjukkan kemajuan pesat dalam AI. Ketika perusahaan-perusahaan besar mengucurkan dana untuk penemuan obat, kita mungkin semakin dekat untuk menemukan obat untuk penyakit-penyakit besar dengan menggunakan AI.




Source link