Kepala penasihat Bangladesh Muhammad Yunus tidak akan bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di sela-sela Majelis Umum PBB di New York, kata penasihat luar negeri Bangladesh Tauhid Hussain pada hari Sabtu.
Hossain, mantan Menteri Luar Negeri Bangladesh, mengatakan pertemuan bilateral akan diadakan dengan Menteri Luar Negeri India S Jaishankar untuk meningkatkan hubungan kedua negara tetangga. Bintang Harian Surat kabar itu melaporkan.
“Dengan menyelesaikan semua masalah, kami ingin membawa hubungan kami lebih jauh atas dasar saling menghormati dan adil,” kata Hossain pada konferensi pers di Kementerian Luar Negeri sore hari. “Pertemuan kami dengan Jaishankar hampir pasti. Kita harus mengakui bahwa ada ketegangan dalam hubungan kita dengan India. Untuk mengatasi masalah apa pun, kita tidak dapat menyangkal keberadaannya. Kami pastinya berusaha menghilangkan stres dan membangun hubungan kerja,” kata Hossain Tribun Dhaka Koran.
kata Husain Peraih Nobel Yunus, 84, dilantik sebagai kepala penasihat pemerintah sementara Setelah mantan perdana menteri Sheikh Hasina mengundurkan diri dari jabatannya dan melarikan diri ke India pada bulan Agustus, perdana menteri tersebut berangkat ke New York sebelum Yunus dan tidak bertemu dengan Modi.
Penasihat asing tersebut mengatakan delegasi Bangladesh akan meninggalkan Dhaka pada hari Selasa dan dia akan berangkat ke New York pada hari Minggu.
Ketika ditanya apakah pertemuan tersebut tidak dijadwalkan karena pengumuman yang dibuat oleh pemerintah sementara, penasihat tersebut mengatakan bahwa para pemimpin India telah memberikan komentar di masa lalu, namun hal itu tidak menghalangi kedua belah pihak untuk mengadakan pertemuan.
“Bangladesh mungkin juga tidak menyukai banyak komentar dari India. Ini bukanlah masalah besar. Kami tidak bisa mengubah tetangga kami tapi hanya bisa hidup berdampingan dan memiliki hubungan baik,” tambah Hossain.