Pada saat mitra aliansinya Shiv Sena (UBT) dan Kongres mengatakan bahwa Maha Vikas Aghadi (MVA) harus mengumumkan calon ketua menteri mereka sebelum pemilihan Majelis Maharashtra mendatang, ketua Partai Kongres Nasionalis (SP) Sharad Pawar tidak mengatakan baik dia maupun ada orang dari partainya yang tertarik dengan postingan tersebut. Tujuan utamanya adalah memberikan alternatif kepada pemilih dan menarik Mahayuti dari kekuasaan, kata Pawar.

“Berbicara atas nama partai saya, kami tidak memproyeksikan siapa pun untuk jabatan Ketua Menteri dan kami tidak tertarik dengan hal itu… Tidak ada pertanyaan untuk menanyai saya untuk hal itu,” kata Pawar, seraya menambahkan bahwa tidak ada kebutuhan untuk itu. mengangkat isu memproyeksikan siapa pun. Untuk jabatan Ketua Menteri.

Pawar mengatakan para pemimpin Shiv Sena (UBT), Kongres dan NCP (SP) pernah bertemu satu kali untuk membahas pembagian kursi namun agenda pertemuan tersebut diubah setelah insiden pelecehan seksual terhadap dua anak perempuan berusia empat tahun di sekolah Badlapur. Oleh staf kebersihan.

“Saya pribadi merasa bahwa partai-partai Kiri juga harus bergabung dengan MVA dalam pemilihan majelis. Pawar mengatakan, para pimpinan partai akan bertemu pada 27 Agustus untuk membahas pembagian kursi dan berharap pembahasan pembagian kursi segera selesai sehingga kandidat dan partai memiliki waktu lebih banyak untuk kampanye pemilu.

Ketua NCP (SP) mengatakan para pemimpin saingannya telah bertemu dengannya tetapi tidak ada yang bisa diputuskan mengenai masuknya mereka ke dalam partai, menambahkan bahwa ia akan mengadakan rapat umum di Kagal Kolhapur di mana pemimpin BJP Samarjeet Singh Ghatge kemungkinan akan bergabung dengan NCP. (SP) NCP menghadapi Menteri Hasan Mushrif.

Penawaran meriah

Berbicara tentang bandh Maharashtra yang diserukan oleh partai-partai oposisi pada 24 Agustus atas kasus pelecehan seksual Badlapur, Pawar mengatakan hal itu dilakukan untuk mengungkapkan sentimen masyarakat. “Ini akan berlangsung hingga jam 2 siang dan akan damai. Organisasi dan warga negara harus berpartisipasi dalam hal ini untuk menyampaikan pesan kepada pemerintah negara bagian,” kata Pawar.

Ia juga merujuk pada pernyataan Ketua Menteri Eknath Shinde bahwa protes terhadap insiden Badlapur bermotif politik. “Insiden di School Promises sangat mengejutkan dan tanggapannya terlihat di seluruh negara bagian,” tambahnya.


klik disini untuk bergabung Saluran Whatsapp Pune Ekspres Dan dapatkan daftar artikel pilihan kami



Source link