Rajya Sabha anggota Kongres Nasional India (INC), Ajay Maken, membuktikan bahwa usia hanyalah angka dan tidak ada batasan untuk belajar. Macken menyampaikan kabar hari ini bahwa ia telah menyelesaikan kursus PG Diploma Statistika Terapan dari ISI Kolkata.
“Minggu ini, di usia 60 tahun, saya mencapai tonggak sejarah pribadi yang dengan senang hati saya sampaikan. Saya telah berhasil menyelesaikan Diploma Pascasarjana Statistik Terapan dengan spesialisasi Analisis Data dari Institut Statistik India (ISI) Kolkata,” ujarnya di X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).
Pada usia 19 tahun, Macken sebelumnya mulai mengejar gelar BSc (Hons in Chemistry) dari Hans Raj College di Delhi University. Setelah itu, ia bergabung dengan Kongres Nasional India pada tahun 1983 sebagai presiden unit kampus NSUI dan setelah kematian Lalit Maken pada tahun 1985, ia berkomitmen pada politik penuh waktu.
Minggu ini, di usia 60 tahun, saya mencapai tonggak sejarah pribadi yang sangat ingin saya sampaikan. Saya telah berhasil menyelesaikan Diploma Pascasarjana Statistik Terapan dengan spesialisasi Analisis Data dari Institut Statistik India (ISI) Kolkata. @ISI Kolkata
Ini bukan perjalanan yang mudah, tapi… pic.twitter.com/rCjEX7o4Y2
— Ajay Maken (@ajaymaken) 20 September 2024
Namun, hal ini tidak menghentikannya. Seperti banyak pandemi lainnya, pandemi Covid telah memberi Maken waktu untuk merenung dan memikirkan kembali.
“Pada tahun 2020, Covid telah memberi saya waktu untuk berefleksi dan mengejar kepentingan akademis saya meskipun ada gangguan pada kehidupan. Saya mulai belajar melalui platform seperti Khan Academy, 3Blue1Brown, Coursera, dll. http://DeepLearning.AIEdX dan DataCamp. Saya mempelajari kembali aljabar, probabilitas, kalkulus, statistik, mempelajari Python dan R, memperoleh lebih dari selusin sertifikat dalam mata pelajaran seperti statistik, pembelajaran mesin, dan pemrograman,” tambahnya.
“Sekarang, dengan ijazah pascasarjana dari institusi bergengsi ini, perjalanan saya terus berlanjut. Statistik, pengambilan sampel, analisis data, dan pembelajaran mesin adalah alat politik modern dan saya berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih berarti di kancah politik,” tutupnya.