Turki memulihkan akses ke Instagram pada Sabtu malam setelah seminggu pemblokiran nasional.

Otoritas Teknologi Informasi dan Komunikasi melarang akses ke Instagram pada 2 Agustus tanpa memberikan alasan spesifik.

Pejabat pemerintah kemudian mengatakan larangan itu diberlakukan karena platform media sosial tersebut gagal mematuhi hukum Turki.

“Dalam diskusi kami dengan otoritas Instagram, kami yakin bahwa permintaan kami akan dipenuhi, terutama yang berkaitan dengan kegiatan kriminal, dan bahwa kami akan bekerja sama untuk menyensor pengguna,” tulis Menteri Transportasi dan Infrastruktur Turki Abdulkadir Uraloglu. Platform Media Sosial X Sabtu.

Baca juga | Erdogan menuduh perusahaan media sosial melakukan ‘fasisme digital’ karena Instagram diblokir di Turki

Uraloglu menguraikan dalam video yang diposting di X bahwa platform tersebut “mematuhi hukum Turki dan jika terjadi pelanggaran hukum, akan ada intervensi yang cepat dan efektif.”

Dia menambahkan bahwa semua akun yang dimiliki oleh organisasi “teroris” akan diblokir dan semua konten yang mempromosikan organisasi tersebut, khususnya PKK, PYD dan FETO, akan dihapus.

PKK, atau Partai Pekerja Kurdistan, adalah kelompok terlarang yang telah melancarkan pemberontakan selama puluhan tahun di Turki untuk mendirikan wilayah otonom di Turki tenggara.

Baca juga | Turki memblokir akses ke Instagram. Laporan mengatakan hal ini sebagai respons terhadap pencopotan jabatan pimpinan Hamas

PYD adalah organisasi politik Kurdi Suriah yang diklaim pemerintah Turki sebagai sayap PKK. FETO adalah gerakan yang dipimpin oleh Fethullah Gulen, mantan sekutu Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang disalahkan pemerintah atas upaya kudeta yang gagal pada tahun 2016.

Instagram memiliki lebih dari 57 juta pengguna di Turki, negara dengan populasi 85 juta jiwa, menurut VR Social Media, kantor berita pemasaran digital yang berbasis di New York.

Asosiasi Operator Perdagangan Elektronik memperkirakan bahwa Instagram dan platform media sosial lainnya menghasilkan e-commerce senilai sekitar 930 juta Lira Turki (USD 27 juta) per hari.



Source link