Dua hari yang lalu, sebuah penelitian yang dilakukan oleh laboratorium diagnostik di Delhi dan Mumbai mengungkapkan bagaimana satu dari empat penderita diabetes mengalami peningkatan penanda gagal jantung. Jantung tidak mampu memompa darah beroksigen ke bagian tubuh lain dan melemah seiring waktu. Hal ini menyebabkan kelelahan dan sesak napas pada pasien, yang bahkan aktivitas sederhana seperti berjalan, menaiki tangga, atau membawa bahan makanan menjadi sangat sulit.

Faktanya, kondisi ini semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan meningkatnya faktor risiko terkait jantung lainnya pada masyarakat umum, seperti tekanan darah yang tidak terkontrol (tekanan darah tinggi), diabetes, kolesterol, obesitas, dan penyakit arteri koroner. Ini adalah kondisi seumur hidup tetapi dapat dikelola dengan kombinasi disiplin gaya hidup, pengobatan dan konseling. Jika tidak ditangani, hal ini membuat pasien tidak punya pilihan selain menjalani transplantasi jantung.

Apa saja gejala gagal jantung?

Pada tahap awal, mungkin tidak ada gejala yang jelas kecuali rasa lelah, batuk terus-menerus, demam, dan bengkak di kaki. Ketika kondisi ini berkembang, gejalanya memburuk karena jantung secara bertahap gagal memenuhi beban kerja. Kadang-kadang melebar dan meregang untuk memenuhi permintaan tubuh untuk berkontraksi lebih keras dan memompa lebih banyak darah. Pembuluh darah menyempit sehingga meningkatkan tekanan darah. Ginjal menampung kelebihan garam dan air tanpa mengeluarkannya melalui urin. Hal ini menciptakan volume darah yang lebih tinggi, yang membantu menjaga tekanan darah dan memungkinkan jantung memompa lebih keras. Namun seiring berjalannya waktu, volume ekstra ini dapat membebani jantung dan memperburuk gagal jantung.

Apa saja pemicu gagal jantung?

Diabetes: Diabetes yang tidak terkontrol menyebabkan otot jantung membesar sehingga mengganggu kemampuannya untuk memompa secara efektif.

Tekanan darah: Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan gagal jantung karena mencegah jantung beristirahat dengan baik.

Penawaran meriah

Penyakit Jantung Iskemik: Kondisi ini timbul akibat penyempitan pembuluh darah jantung sehingga mengurangi suplai darah ke otot jantung.

Ketentuan Lainnya: Hal ini disebabkan oleh kondisi langka yang disebut kardiomiopati alkoholik, dimana asupan alkohol berlebihan dapat merusak jantung.

Bagaimana cara mencegah gagal jantung?

Pengendalian Diabetes: Pertahankan kadar HbA1c (rata-rata jumlah gula darah tiga bulan) di bawah 6,5 persen dengan pemantauan terus-menerus. Fokus pada pola makan seimbang yang kaya nutrisi dan rendah gula. Jangan menyesuaikan dosis insulin atau obat tanpa berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan.

Kelola tekanan darah: Upayakan untuk menjaga tekanan darah diastolik di bawah 90 mmHg. Angka yang tinggi dapat menyebabkan masalah jantung yang serius.

Perubahan gaya hidup: Olahraga teratur, diet rendah sodium, tinggi serat, dan pengelolaan berat badan dapat membantu mengontrol tekanan darah. Pantau kadar kolesterol. Batasi konsumsi alkohol dan berhenti merokok.

Perawatan awal: Jika didiagnosis menderita penyakit jantung iskemik, segera dapatkan intervensi medis seperti angioplasti atau operasi bypass untuk memastikan suplai darah yang cukup ke jantung.

Gagal jantung memburuk seiring berjalannya waktu, jadi perhatikan perubahan pada tubuh Anda. Menimbang berat badan setiap hari adalah salah satu cara termudah untuk melacak retensi cairan yang ditunjukkan oleh penambahan cairan secara tiba-tiba. Pembengkakan pada tungkai dan kaki juga berarti kelebihan cairan telah menumpuk. Lacak tekanan darah, gula. Lakukan pemeriksaan darah secara teratur, karena membantu dokter menyesuaikan pengobatan. Vaksinasi flu dan vaksin pneumonia dapat membantu Anda mencegah infeksi yang dapat memberikan tekanan berlebihan pada paru-paru dan jantung.

(Konsultan Dr Saeed, Bedah Kardiovaskular & Toraks, Bedah Jantung Invasif Minimal, dan Bedah Transplantasi Jantung di Rumah Sakit Manipal, Bangalore)



Source link