SBanyak nama spesies hewan yang sangat tidak lazim atau menyertakan nama tokoh sejarah atau nama langsung yang kurang diingat. Ini termasuk kumbang yang disebut Anopthalmus hitoreri dan kupu-kupu yang disebut Hypopta mussolini. Belum lama ini, mereka menamai seekor ngengat Donald Trump.
Pergantian nama suatu spesies hewan memang sangat aneh, meski sudah dilakukan beberapa kali. Namun hingga tahun ini, hal tersebut belum pernah terjadi pada tumbuhan. Ini menyangkut nama 200 tumbuhan yang namanya dikaitkan dengan kata khafra. Ini karena di Afrika Selatan, kata ini sangat menghina orang kulit hitam.
Keputusan itu diambil pada Kongres Botani Internasional di Madrid. Ini adalah peristiwa yang sangat penting di bidang ini, yang mempertemukan 3.000 ilmuwan dari seluruh dunia. Hal ini dilakukan setiap enam tahun dan menyetujui Kode Madrid.
Penunjukan baru ini menjanjikan bahwa tidak ada tumbuhan, ganggang, atau jamur yang dapat diberi nama yang menghina atau menghina sekelompok orang. Keputusan ini bersejarah karena mengubah suatu kawasan yang menganut sistem yang sama sejak abad ke-18.
200 nama tanaman diubah
Tumbuhan yang termasuk istilah kahula tidak lagi disebut demikian. Huruf pertama mereka dihapus dan mereka sekarang disebut Aphra, jelas mengacu pada Afrika. Aturan baru ini memiliki beberapa keterbatasan. Sebab, nama tumbuhan bersejarah tidak bisa diubah, namun nama spesies baru bisa diubah.
Salah satu alasan tidak adanya perubahan nama adalah stabilitas taksonomi, untuk mencegah para ilmuwan melakukan kesalahan dalam perubahan tersebut. Ditambah lagi dengan kebutuhan untuk mengubah nama sekitar 300.000 orang, ini merupakan pekerjaan yang berat.