Israel melancarkan serangan udara balasan terhadap Iran pada hari Jumat setelah Republik Islam menembakkan rudal ke Israel awal bulan ini.
Ledakan terdengar di dekat ibu kota Iran, Teheran, dan di dekatnya Karaj, lapor Reuters, mengutip media lokal.
Tindakan militer Israel terjadi setelah Menteri Pertahanan Yoav Gallant bersumpah akan memberikan tanggapan yang “tepat dan mematikan” terhadap lebih dari 180 rudal yang ditembakkan Iran ke Israel pada 1 Oktober, beberapa di antaranya dapat dicegat dengan bantuan AS.
Pekan lalu, menjelang serangan Israel, muncul laporan bahwa Pasukan Pertahanan Israel telah memberikan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Gallant daftar target potensial ketika para pejabat melakukan “koordinasi yang rumit” dengan negara-negara lain di Timur Tengah.
Duta Besar Israel untuk PBB: Tanggapan Iran ‘sangat menyakitkan’
“Rezim ini rapuh dan terserah pada kita untuk memutuskan pesan apa yang ingin kita sampaikan kepada mereka,” kata Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, juga kepada Fox News Digital. “Ini sangat menyakitkan bagi rezim Iran, dan mereka akan berpikir dua kali di masa depan apakah akan menyerang Israel.”
Korps Pengawal Revolusi Islam Iran menembakkan rudal ke Israel pada tanggal 1 Oktober, sebagai pembalasan atas serangan udara Israel yang menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di Beirut, Lebanon, dan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran. Juli Israel kemudian membunuh pemimpin Hamas Yahya Sinwar dalam operasi militer di Jalur Gaza pada 16 Oktober.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei sebelumnya menyebut Nasrallah sebagai “pembawa bendera perlawanan” di wilayah tersebut.
Menurut Reuters, Khamenei mengatakan setelah kematian Nasrallah bahwa “darah seorang martir tidak akan dibalas”.
Israel mempertimbangkan kemungkinan sasaran Iran: ‘tepat dan mematikan’
Selama serangan Iran tanggal 1 Oktober, tidak ada korban jiwa di Israel, namun satu warga Palestina tewas di Tepi Barat.
Angkatan Laut AS kemudian merilis video yang menunjukkan USS Cole dan USS Bulkeley menembakkan hampir selusin pencegat rudal balistik untuk menghalangi agresi Iran.
Pada bulan April tahun ini, Iran menyerang Israel dan menembakkan hampir 300 rudal dan drone. Yerusalem menanggapi seruan Barat untuk menahan diri dengan menyerang pertahanan udara Iran dan menghancurkan sebagian sistem pertahanan udara jarak jauh S-300.
Klik di sini untuk mendapatkan aplikasi Fox News
Sistem pertahanan rudal AS sedang dikerahkan ke Timur Tengah untuk meningkatkan pertahanan Israel terhadap potensi serangan Iran di masa depan.
Morgan Phillips dari Fox News, Caitlin McFall, Stephen Soares dan Liz Frieden berkontribusi pada laporan ini.