Pasukan Pertahanan Israel mengatakan kepada Fox News Digital bahwa mereka sedang meninjau sebuah insiden di mana tentara terekam sedang menarik mayat yang tampaknya tak bernyawa dari atap selama operasi militer di Tepi Barat.
Adegan tersebut dikatakan terjadi pada hari Kamis di kota Kabatiyah, di mana IDF mengatakan pasukannya “melenyapkan empat teroris dalam baku tembak.”
“Ini adalah insiden serius yang tidak sejalan dengan nilai-nilai IDF dan harapan tentara IDF,” kata pejabat militer kepada FOX News Digital dalam sebuah pernyataan. “Insiden ini sedang diselidiki.”
Menurut Associated Press, video kejadian tersebut menunjukkan tiga tentara mengangkat benda yang tampak kaku dan menyeretnya ke tepi atap sementara tentara dikatakan berada di tanah di bawahnya. Para prajurit di atap mengintip dari tepi sebelum mengangkat mayat itu.
Israel menyerang sasaran Hizbullah di Lebanon. IDF memperingatkan warga untuk tinggal di dekat tempat perlindungan serangan udara
Dalam kejadian lain, seorang tentara menendang sebuah tubuh ke tepian sebelum benda itu hilang dari pandangan, menurut Associated Press.
Identitas jenazah tersebut belum diketahui.
Anggota parlemen dari Partai Demokrat mendorong rancangan undang-undang untuk mengembalikan dana ke badan PBB yang dicurigai memiliki hubungan dengan Hamas
Foto-foto yang diambil oleh The Associated Press selama operasi militer hari Kamis menunjukkan sebuah buldoser Israel bergerak di dekat gedung tempat mayat-mayat itu dijatuhkan.
“Militer tidak perlu melakukan ini. Itu hanya cara biadab dalam menangani jenazah warga Palestina,” kata Shawan Jabarin, ketua kelompok hak asasi manusia Palestina Al-Haq, kepada kantor berita setelah melihat rekaman tersebut.
KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS
Israel mengumumkan pada hari Kamis bahwa pasukannya telah membunuh total tujuh militan. Empat di antaranya terjadi selama operasi baku tembak dan tiga lainnya terjadi selama serangan udara terhadap kendaraan yang membawa militan yang melepaskan tembakan ke arah pasukan. Hingga Jumat, belum ada kelompok militan yang mengklaim korban tewas sebagai kombatan.
Associated Press berkontribusi pada laporan ini.