Korea Utara berencana untuk melanjutkan sebagian pariwisata internasional pada tahun ini untuk pertama kalinya dalam lima tahun, menurut operator pariwisata.

Koryo Tours, agen pariwisata yang berbasis di Beijing yang mengkhususkan diri pada pariwisata Korea Utara, mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka akan melanjutkan pariwisata ke Republik Demokratik Rakyat Korea pada bulan Desember tahun ini.

Koryo Tours mengatakan tur hanya akan diadakan di kota Samjiyon, Korea Utara, namun pembukaan kembali tur tersebut dapat diperluas ke lokasi lain.

Foto yang diambil pada 13 September 2019 menampilkan panorama Samjiyon, sebuah kota di Korea Utara bagian utara. (ED JONES/AFP melalui Getty Images)

“Setelah menunggu lebih dari empat tahun untuk membuat pengumuman ini, Koryo Tours sangat gembira karena pariwisata Korea Utara kembali dibuka,” kata agensi tersebut dalam siaran persnya.

Badan tersebut mengatakan Samikeyon dipilih karena baru-baru ini dikembangkan sebagai tujuan wisata. Dia sebelumnya berkunjung pada tahun 2018 untuk syuting serial dokumenter Inggris Michael Palin di Korea Utara.

Tim Olimpiade Korea Utara menolak hadiah dari Samsung yang diterima tim lain

Koryo Tours mengatakan mitranya di Korea Utara telah memberi tahu agensi tersebut bahwa rencana perjalanan dan tanggalnya akan diumumkan dalam beberapa minggu mendatang.

“Setelah tanggal dan rencana perjalanan dikonfirmasi, reservasi akan tersedia di situs web,” kata perusahaan itu.

Dalam foto kumpulan yang didistribusikan oleh kantor berita negara Rusia Sputnik, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kedua dari kiri) mendengarkan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) selama pembicaraan di Pyongyang pada 19 Juni 2024. ) ditampilkan di foto. Putin menikmati resepsi karpet merah. Dalam upacara militer dan pelukan dengan Kim Jong Un dari Korea Utara saat kunjungan kenegaraan ke Pyongyang, kedua belah pihak berjanji untuk menjalin hubungan yang lebih erat. ((Foto oleh KRISTINA KORMILTSYNA/POOL/AFP via Getty Images))

Kerajaan pertapa ini menutup perbatasannya pada awal pandemi COVID-19, melarang hampir semua orang asing memasuki negara tersebut untuk keperluan bisnis, perjalanan, atau hubungan diplomatik yang tidak penting. Negara ini baru mulai membuka kembali sebagian perbatasannya pada tahun lalu.

KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS

Negara ini kesulitan untuk membuka diri sepenuhnya sejak pandemi ini, karena pemerintah gagal menyediakan sumber daya dan infrastruktur yang diperlukan untuk secara efektif memerangi penyebaran infeksi di dalam negeri.

Timothy HJ Nerozzi dari Fox News Digital berkontribusi pada laporan ini.

Source link