Wakil Presiden Kamala Harris dan mantan Presiden Donald Trump bersaing ketat untuk mendapatkan jabatan di Gedung Putih, dengan pembagian suara yang hampir merata antara kedua kandidat, menurut survei NBC News terhadap pemilih terdaftar.
Jajak pendapat tersebut, yang dilakukan pada tanggal 4-8 Oktober, menanyakan responden siapa yang akan mereka pilih, dengan Trump dan Harris masing-masing menerima 48 persen suara dalam pertarungan satu lawan satu.
Dengan memperhitungkan angka pihak ketiga, hasil keseluruhannya adalah 47% untuk Trump dan 46% untuk Harris.
Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan Trump memimpin di 6 dari 7 negara bagian yang menjadi medan pertempuran
Secara khusus, 42% mengatakan mereka pasti akan mendukung calon presiden dari Partai Republik, dan tambahan 42% mengatakan mereka pasti akan memilih calon presiden dari Partai Demokrat. Selain itu, 4% mengatakan mereka mungkin akan memilih kubu Partai Republik dan 3% mengatakan mereka mungkin akan memilih kubu Demokrat. Dan 1% condong ke kandidat Partai Demokrat dan 1% lainnya condong ke kandidat Partai Republik.
Menurut NBC News, jajak pendapat dari Partai Demokrat Jeff Horwitt, yang melakukan survei dengan jajak pendapat Partai Republik Bill McInturff, mengatakan, “Saat musim panas mulai turun, tanda-tanda momentum Kamala Harris telah berhenti.” “Perlombaan ini sangat sengit.”
Persaingan masih sangat ketat, bahkan menjelang tanggal pemilu 5 November 2024.
Jika kesalahan pada pemilu tahun 2024 mencerminkan kesalahan pada pemilu tahun 2020, Trump akan ‘menang telak’, pakar data CNN memperingatkan
Tantangan Kamala Harris: Bisakah dia bangkit dan mengisi kekosongan yang dimiliki pemilih untuknya? kata Horwitt, menurut NBC News. “Tantangan bagi Donald Trump: Bisakah dia mengklaim bahwa gejolak dan perilaku pribadi yang begitu melanda banyak orang selama masa jabatan pertamanya tidak akan mengganggu kemampuannya untuk memerintah dan mewakili Amerika?” “Bulan depan kita akan melihat apakah para kandidat mampu memenuhi tantangan ini.”
Hasil jajak pendapat tersebut juga mencerminkan perpecahan yang mendalam mengenai hasil yang diinginkan masyarakat dalam pemilihan Kongres berikutnya, dengan 47% lebih memilih Kongres yang dipimpin Partai Republik dan 47% lebih memilih Kongres yang dipimpin Partai Demokrat.
Jajak pendapat yang sama yang dilakukan dengan selang waktu satu bulan menunjukkan calon presiden mana yang memiliki momentum di negara-negara bagian utama.
KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS
Studi tersebut mencatat bahwa “margin kesalahan untuk 1.000 wawancara dengan pemilih terdaftar adalah ±3,10%.”