Saat Anda masuk ke kafe favorit untuk sarapan atau minum kopi pagi, Anda mungkin akan melihat opsi matcha di menu.
Matcha berasal dari Cina dan juga sangat populer di Jepang.
Baru-baru ini, minuman ini menjadi minuman populer di banyak negara lain, termasuk Amerika Serikat.
Kopi VS Matcha: Apa pengaruh pilihan minuman pagi Anda terhadap diri Anda?
Green matcha memberi konsumen aroma yang bersahaja di setiap tegukannya. Ini adalah jenis teh hijau yang diperkaya yang terbuat dari tanaman bernama Camellia sinensis, yang mirip dengan teh hijau.
Yang membuat matcha berbeda adalah cara matcha ditanam di tempat teduh dan dilindungi hingga panen. Saat tanaman dipanen, batang dan uratnya dibuang dan seluruh daunnya direduksi menjadi bubuk halus.
Matcha bisa dikonsumsi dengan berbagai cara, namun yang paling umum adalah dalam bentuk minuman. Cukup campurkan bubuknya dengan air untuk membuat matcha yang bisa dinikmati panas atau dingin. Anda juga bisa membuat minuman jenis latte dengan memadukan bubuk matcha dan susu.
Sebagai alternatif, Anda bisa menambahkan bubuk matcha ke makanan yang dipanggang atau menaburkannya di atas oatmeal atau mangkuk acai yang sehat.
Matcha populer tidak hanya karena rasanya tetapi juga karena manfaat kesehatannya.
Beberapa manfaat kesehatan yang diduga didapat dari konsumsinya antara lain:
1. Kaya akan antioksidan
Menurut Healthline, matcha kaya akan antioksidan, termasuk katekin. Katekin merupakan senyawa tumbuhan yang terdapat dalam teh hijau yang berperan sebagai antioksidan alami.
Tingginya jumlah antioksidan dalam matcha dapat dikaitkan dengan fakta bahwa seluruh daunnya diubah menjadi bubuk halus, tidak seperti teh hijau lainnya yang biasanya diseduh dari daunnya.
Menurut WebMD, tingginya kadar antioksidan yang ditemukan dalam matcha dapat membantu mencegah kerusakan sel dan menurunkan risiko penyakit tertentu.
2. Meningkatkan fungsi otak
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh PubMed Perpustakaan Kedokteran Nasional pada tahun 2017, sekelompok 23 orang diperiksa tentang bagaimana mereka melakukan berbagai tugas yang bertujuan untuk mengukur kinerja otak.
Beberapa peserta diberi 4 gram matcha dalam teh atau bar, sementara kelompok kontrol diberi plasebo.
Studi tersebut menemukan bahwa orang yang mengonsumsi 4 gram matcha mengalami peningkatan perhatian, waktu reaksi, dan memori dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi plasebo.
Menurut WebMD, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memperkuat gagasan bahwa matcha meningkatkan fungsi otak, karena para ilmuwan telah mencatat bahwa peningkatan fungsi otak mungkin disebabkan oleh kandungan kafein dalam matcha.
Untuk artikel gaya hidup lainnya, kunjungi: www.foxnews.com/lifestyle
Menurut Healthline, rata-rata secangkir matcha mengandung sekitar 19 hingga 45 miligram kafein per gram;
Sebagai perbandingan, secangkir kopi mengandung sekitar 70 hingga 140 miligram per cangkir yang baru diseduh, menurut sumber.
3.Melindungi hati
Matcha dan teh hijau dapat mengurangi risiko penyakit hati.
Tinjauan terhadap 15 penelitian yang diterbitkan oleh PubMed Central pada tahun 2015 menemukan bahwa konsumsi teh hijau dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit hati.
KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS
Pada tahun 2020, para ahli menemukan bahwa sifat pelindung hati matcha mungkin bermanfaat bagi pasien dengan penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD), suatu kondisi di mana lemak menumpuk di hati dengan mengurangi enzim hati, namun dapat mengurangi NAFLD memiliki efek sebaliknya pada pasien yang tidak memilikinya. Menurut Heathline.
Klik di sini untuk mendaftar buletin gaya hidup kami
Sebelum mencoba memasukkan sesuatu yang baru ke dalam makanan Anda, termasuk matcha, selalu mulai dengan jumlah kecil untuk melihat bagaimana reaksi tubuh Anda.