Departemen Kepolisian Kota New York mengatakan pada hari Jumat bahwa pria yang menembak dan membunuh seorang tersangka bersenjatakan pisau di Brooklyn dicurigai melakukan tiga tuduhan pembunuhan.
Petugas Unit Surat Perintah Brooklyn berusaha menangkap Villemont Jean-Baptiste, 38, pada Jumat malam setelah dia diduga menyerangnya dengan pisau, kata polisi. Polisi mengatakan mereka sedang menggeledah sebuah apartemen di Brooklyn ketika mereka menemukan Baptiste berpakaian lengkap di bak mandi.
Kepala NYPD Jeffrey Madley mengatakan petugas memerintahkan Baptiste keluar dari bak mandi dan melihat dia membawa pisau. Polisi memerintahkan pria tersebut untuk menjatuhkan senjatanya, namun pria tersebut malah maju ke arah petugas, kata polisi.
Salah satu petugas mencoba menghentikan Baptiste dengan senjata bius, namun polisi mengatakan itu tidak efektif. Setidaknya tiga petugas kemudian melepaskan tembakan ke arah Baptiste, kata Madeley. Dokter segera membawanya ke rumah sakit, di mana dia meninggal karena luka-lukanya.
Staf Walikota New York dipecat karena laporan pemerasan setelah mengundurkan diri sebagai kepala NYPD
Kerumunan dengan cepat berkumpul di sekitar lokasi kejadian ketika polisi memasukkan Baptiste ke dalam ambulans. Menurut New York Daily News, terdengar seorang pria berteriak, “Dia menembak saudara laki-laki saya. Dia membunuh saudara saya tanpa alasan.”
Rekaman yang diperoleh Fox News Digital menunjukkan massa berteriak dan melemparkan benda ke arah polisi.
Bos NYPD mengundurkan diri saat para pembantu walikota dari Partai Demokrat menghadapi kemungkinan penyelidikan korupsi
Baptiste dicari atas tiga pembunuhan. Salah satu kasus tersebut melibatkan seorang wanita berusia 54 tahun dan seorang pria berusia 24 tahun yang mayatnya ditemukan di kota tersebut pada bulan Juli. Kedua korban ditusuk hingga tewas.
Kasus lain melibatkan Claudette Jones, 66, yang ditemukan tewas ditikam di dalam apartemennya pada akhir Agustus.
Anggota DPR dari Partai Republik mengejar Hochul atas tuduhan adanya pengaruh di New York oleh agen Partai Komunis Tiongkok, termasuk anggota pasukan polisi rahasia Tiongkok
Kepala Detektif Inspektur Joseph Kenny mengatakan kepada Daily Mail bahwa Baptiste telah terlibat asmara dengan kedua korban perempuan.
Saudara laki-laki tersangka, Johnny Jean-Baptiste, 44, mengatakan ibu tersangka ada di rumah ketika polisi menembaknya, menurut Daily News.
KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS
“Adikku tidak punya senjata,” katanya. “Mereka bisa menanganinya secara berbeda. Saya ingin melihat kamera tubuh untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.”
Ketika ditanya tentang pembunuhan yang diduga melibatkan Baptiste, saudaranya menjawab, “Tidak ada orang yang sempurna.”