Pada malam kedua Konvensi Nasional Partai Demokrat di Chicago, demonstran anti-Israel terlihat meneriaki petugas polisi dan memerintahkan mereka untuk berhenti dari pekerjaannya.
Seorang demonstran berdiri di depan sekelompok demonstran lainnya dan berteriak, “Sialan kalian!” ke dinding petugas polisi Chicago yang berdiri di hadapannya di luar gedung konsulat Israel.
“Kamu tidak peduli dengan kota Chicago, kamu tidak peduli dengan orang-orang yang berdiri di belakangku, kamu tidak peduli dengan orang-orang di kota itu!” kata seorang pengunjuk rasa kepada polisi.
“Hmph, kita semua sampai kita berhenti dari pekerjaan kita,” tambah pengunjuk rasa.
Pengunjuk rasa anti-Israel membakar bendera Amerika di luar konsulat Chicago pada malam kedua pertemuan Komite Nasional Demokrat
Beberapa pengunjuk rasa membawa bendera Palestina, namun banyak pula yang mengenakan pakaian hitam dan menutupi wajah.
Polisi kemudian memperingatkan para pengunjuk rasa bahwa mereka akan ditahan jika tidak membubarkan diri dari lokasi.
Para demonstran kemudian terdengar berteriak, “Ayo pergi!” Polisi bergerak ke arah mereka dan menahan beberapa orang.
Polisi menyita megafon dan terlihat memasangkan zip tie pada sedikitnya lima orang.
Salah satu petugas terlihat menarik tudung jaket pengunjuk rasa hingga lepas dari kepalanya setelah ditahan.
Orang Yahudi setempat memohon kepada aktivis Israel untuk meninggalkan Chicago sebelum DNC. Keamanan diperiksa menjelang rapat umum politik
KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS
Pada demonstrasi hari Selasa, pengunjuk rasa juga membakar bendera Amerika dan meneriakkan “Bebaskan Palestina.”
Kehadiran polisi dalam jumlah besar berlanjut selama beberapa jam setelah demonstrasi dimulai.
Ini adalah panggilan perayaan kepada wakil presiden. kamala harris Pengumuman resmi calon presiden dari Partai Demokrat berlangsung di dalam United Center, sekitar dua mil jauhnya.
Para pendukung Israel, termasuk keluarga mereka yang diculik oleh Hamas, berkumpul pada hari sebelumnya di sebuah instalasi seni pro-Israel di dekat konsulat untuk mendesak para pemimpin AS agar terus mendukung Israel dan menuntut pembebasan para sandera.
Bradford Betts dan Michael Lewis dari FOX News berkontribusi pada laporan ini.