Pekerja otomotif Michigan Joseph Knowles berencana memberikan suara pertamanya untuk mantan Presiden Trump pada bulan November ini.
“Pada titik ini, saya putus asa,” kata Knowles kepada John King dari CNN pada hari Senin. “Jadi saya bersedia melakukan apa saja sekarang untuk memastikan saya bisa menjaga istri dan anak-anak saya. Hanya itu yang saya pedulikan.”
King menjelaskan kepada pemirsa bagaimana Knowles adalah salah satu dari ratusan pekerja otomotif yang diberhentikan dan menyalahkan pemerintahan Biden-Harris atas mandat kendaraan listriknya.
“Saya pikir Partai Demokrat diperuntukkan bagi kelas pekerja. Rata-rata Joe menyukai saya. Itu yang saya pikirkan,” kata Knowles.
PRESIDEN UAW MELIHAT ‘TIDAK ADA TUJUANNYA’ DALAM PERTEMUAN TRUMP: ‘DIA MELAYANI KELAS MILYARDER’
Ia juga menyetujui beberapa kebijakan Trump, seperti rencananya untuk mulai mendeportasi imigran gelap.
“Jika Anda melakukannya dengan cara yang salah, saya pikir Anda harus ditangkap dan kemudian diusir. Saya tidak punya masalah dengan hal itu karena itu membahayakan cara saya menafkahi anak-anak saya jika mereka mengambil pekerjaan,” kata Knowles.
Dia mengakui bahwa dia mendapat reaksi keras dari keluarga dan teman-temannya atas keputusannya karena mereka yakin Trump rasis.
“Saya mengambilnya dari ibu saya, bibi saya, sepupu saya, saudara perempuan saya, mereka mendatangi saya,” kata Knowles.
KLIK DI SINI UNTUK CAKUPAN MEDIA DAN BUDAYA LEBIH LANJUT
Keputusan Knowles bertentangan dengan Pekerja Otomotif Bersatu dewan pengurus serikat pekerja (UAW) mengumumkan dukungannya terhadap Wakil Presiden Kamala Harris pada bulan Juli.
“Tugas kami dalam pemilu kali ini adalah mengalahkan Donald Trump dan memilih Kamala Harris untuk membangun rekam jejaknya yang terbukti memberikan kontribusi bagi kelas pekerja,” kata Presiden UAW Shawn Fain dalam sebuah pernyataan.
“Kita berada di persimpangan jalan di negara ini. Kita bisa mengangkat kembali seorang miliarder yang menentang segala sesuatu yang diperjuangkan serikat pekerja kita, atau kita bisa memilih Kamala Harris, yang akan bahu membahu bersama kita dalam perang melawan keserakahan perusahaan.”
KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS
“Kampanye ini menyatukan orang-orang dari semua lapisan masyarakat, membangun sebuah gerakan yang dapat mengalahkan Donald Trump di kotak suara,” tambah Fain. “Untuk 1 juta anggota aktif dan pensiunan kami, pilihannya jelas: Kami akan memilih Kamala Harris menjadi presiden berikutnya pada bulan November ini.”