Wakil Presiden Kamala Harris pada hari Selasa menggandakan kebijakan pemerintahan Biden untuk menahan 2.000 pon impor. Senjata presisi diberikan Israel sebagai respons atas keputusan Israel mengejar teroris Hamas di kota Rafah di Jalur Gaza.
Pemerintah mengakui bahwa mereka menahan pengiriman senjata setelah serangan Israel di Rafah, dan Senator Tom Cotton (R-AR) menuduh pemerintah menunda pengiriman berbagai macam senjata lain yang disetujui oleh Kongres.
Meskipun keputusan ini tidak mempengaruhi keputusan Israel untuk menyerang Rafah, hal ini mungkin menyebabkan kematian lebih lanjut bagi pasukan Israel yang terpaksa masuk daripada mengebom bangunan tempat persembunyian Hamas. Gedung-gedung sering dijadikan jebakan atau disergap oleh teroris Hamas.
Keputusan ini juga memfasilitasi embargo senjata oleh negara lain. Hal ini juga terjadi ketika Israel menghadapi serangan tidak hanya dari Hamas, tetapi juga dari Hizbullah di Lebanon selatan dan berbagai kelompok teroris lainnya yang didukung Iran.
Dalam percakapan dengan Asosiasi Jurnalis Kulit Hitam Nasional (NABJ), Harris menekankan dukungannya terhadap penyerahan senjata dan menyerukan tekanan terhadap Israel.
“Sejauh ini yang telah kami lakukan dan saya dukung sepenuhnya adalah menangguhkan beban seberat 2.000 pon, bom, dan segala pengaruh lainnya yang kami miliki dan gunakan. Memang ada, tapi pada akhirnya yang akan membebaskan segala sesuatu di kawasan ini adalah mendapatkan ini kesepakatan selesai,” kata Harris. dikatakan.
“Kesepakatan” tersebut mengacu pada sandera dan perjanjian gencatan senjata dengan Hamas, yang sejauh ini menolak semua upaya untuk mencapai kesepakatan. Pemerintahan Biden berharap dapat menggunakan perjanjian tersebut untuk membangun perdamaian regional yang lebih luas antara Israel dan Arab Saudi.
Harris mengatakan bulan lalu bahwa dia “terbuka” untuk membahas embargo senjata besar-besaran terhadap Israel, namun kemudian menarik kembali hal tersebut.
NABJ menanyakan tiga pertanyaan tentang perjuangan Palestina, namun tidak satupun yang menanyakan tentang reformasi peradilan pidana. dipertimbangkan Itu adalah keadaan “darurat” tepat empat tahun yang lalu.
Joel B. Pollack adalah editor senior di Breitbart News. Berita Breitbart Minggu Minggu malam mulai pukul 19.00 hingga 22.00 ET (16.00 hingga 19.00 PT) di Sirius XM Patriot. dia adalah penulisnya Agenda: Apa yang harus dilakukan Presiden Trump dalam 100 hari pertamanya?tersedia untuk pre-order di Amazon. Dia juga penulis Kebajikan Trumpian: Pelajaran dan Warisan Kepresidenan Donald Trumpsekarang tersedia di Audible. Dia adalah penerima Beasiswa Alumni Jurnalisme Robert Novak 2018. Ikuti dia di Twitter @joelpolak.