Bintang country Eric Church memahami rasa sakit, penderitaan, dan kehilangan pribadi yang ditinggalkan setelah Badai Helen, dan dia ingin melakukan sesuatu untuk para korban, terutama di negara bagian asal penyanyi-penulis lagu tersebut di North Carolina.
Dalam siaran pers pertama diperoleh publik Berbicara di FOX News Digital pada hari Jumat, Church mengumumkan bahwa dia akan memberikan semua royalti penerbitan lagu barunya “Darkest Hour” kepada mereka yang paling membutuhkan di komunitas tempat dia dibesarkan.
Church mengatakan apa yang memotivasi dia untuk mendukung pembebasan tersebut:
Sejumlah lokasi telah terkena dampaknya, termasuk Carolina Utara bagian barat, Tennessee bagian timur, Carolina Selatan bagian utara, sebagian Georgia, dan bahkan Florida, yang terkena dampak paling parah.
Terutama di tempat asal saya, pegunungan di Carolina Utara bagian barat hancur. Ada beberapa tempat yang hilang dari Alkitab. Mereka adalah keluarga, teman, dan tetangga kita, dan mereka sangat membutuhkan bantuan.
Saya berada di studio sebentar, mencoba berbagai hal dan mengeksplorasi kreativitas saya. Ada lagu yang saya tulis, dan kalimat yang paling menonjol bagi saya mengingat tragedi yang terjadi baru-baru ini adalah “Saya akan lari.” Karena masih banyak orang yang sedang berada dalam masa-masa tergelapnya saat ini. Kami membutuhkan orang-orang untuk maju.
“Tadinya aku berniat menunggu hingga tahun depan untuk merilis musik, tapi menurutku tidak pantas menunggu lagu ini,” imbuhnya. “Terkadang saya membiarkan lagu memiliki momennya sendiri, dan terkadang lagu tersebut menemukan momennya sendiri.”
Church melanjutkan dengan mengatakan bahwa lagu itu adalah “cara terbaik” untuk memikirkan bagaimana membantu orang yang membutuhkan.
TERKAIT: Relawan mengirimkan insulin dan pasokan medis ke Carolina Utara yang hancur dengan cara kuno
Angkatan Laut Cajun 2016 (melalui Storyful)
Menurut Church, lagu tersebut didedikasikan untuk “pahlawan tanpa tanda jasa, orang-orang yang muncul ketika dunia sedang runtuh.”
Dalam pesan video yang diposting ke YouTube pada hari Jumat, Fox News mengatakan Church meminta para penggemar dan pengikutnya untuk membantu dia “mengekspos sebanyak mungkin” mengenai kehancuran yang terjadi dan melakukan apa yang mereka bisa untuk membantu.
Termasuk sumbangan untuk dirinya sendiri, he kepala peduli Yayasan tersebut kini mengarahkan semua upaya filantropisnya kepada masyarakat yang terkena dampak badai.
Hingga hari Jumat, seminggu setelah badai tersebut, sekitar 300.000 rumah dan tempat usaha di Amerika Serikat masih mengalami pemadaman listrik, Breitbart News melaporkan.
Badai tersebut menewaskan lebih dari 220 orang Amerika dan menyebabkan ratusan lainnya hilang. Upaya rekonstruksi masih berlangsung, dan beberapa kota masih belum menerima bantuan dan hanya dapat menerima pasokan melalui udara.