Salah satu dari dua pengawal yang ditemukan tewas bersama pemimpin Hamas Yahya Sinwar pada hari Rabu adalah seorang pegawai PBB, menurut sebuah laporan pada hari Kamis.

Seperti yang dilaporkan Breitbart News, kematian Sinwar dikonfirmasi pada hari Kamis setelah pasukan infanteri dan lapis baja melawan tiga teroris yang bersembunyi di sebuah bangunan di Gaza selatan, di Rafah, dekat Koridor Philadelphi di sepanjang perbatasan Mesir-Gaza.

Dia ditemukan bersama dua teroris lainnya. Salah satunya adalah komandan senior teroris Hamas di kawasan Khan Yunis. Yang lainnya, menurut situs berita Israel Ynet, adalah seorang guru yang dipekerjakan oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA).

Ynet dilaporkan:

Pasukan IDF menemukan sejumlah besar uang tunai Israel dan dokumen identitas di tubuh para teroris. Karena adanya bahan peledak dan granat, drone awalnya digunakan untuk memeriksa jenazah.

Salah satu teroris memiliki kemiripan yang kuat dengan pemimpin Hamas Yahya Sinwar, sehingga membuat pasukan percaya bahwa mereka mungkin telah membunuhnya secara tidak sengaja, tanpa informasi intelijen sebelumnya. Lokasi pasti penggerebekan masih dirahasiakan karena alasan keamanan.

Bukti lebih lanjut yang menunjukkan kematian Sinwar termasuk kehadiran seorang komandan senior Hamas yang diketahui sering menemaninya. Laporan dari Gaza menunjukkan dua teroris lainnya yang tewas adalah pengawal Sinwar, salah satunya bekerja sebagai guru di UNRWA dan yang lainnya adalah pejabat tinggi di Kantor Keamanan Nasional Hamas.

UNRWA terlibat dalam dukungan ideologis terhadap teror, dan beberapa pegawainya berpartisipasi dalam serangan teror 7 Oktober. Presiden Donald Trump membatalkan pendanaan AS untuk UNRWA, namun Presiden Joe Biden memulihkannya, sebelum menangguhkannya setelah serangan 7 Oktober.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mendesak Israel untuk terus bekerja sama dengan UNRWA di Jalur Gaza dalam sebuah surat yang mengancam akan melakukan embargo senjata jika Israel tidak mematuhi tuntutan tersebut, antara lain, yang ditentukan oleh pemerintahan Biden-Harris dalam waktu 30 hari.

Joel B. Pollak adalah Editor Senior Besar di Breitbart News dan pembawa acara Berita Breitbart Minggu di Sirius XM Patriot pada Minggu malam mulai pukul 19.00 hingga 22.00 ET (16.00 hingga 19.00 PT). Dia adalah penulis Agenda: Apa yang Harus Dilakukan Trump dalam 100 Hari Pertamatersedia untuk pre-order di Amazon. Dia juga penulis Kebajikan Trumpian: Pelajaran dan Warisan Kepresidenan Donald Trumpsekarang tersedia di Audible. Dia adalah pemenang Beasiswa Alumni Jurnalisme Robert Novak 2018. Ikuti dia di Twitter di @joelpollak.