PARIS (AP) – Presiden Prancis Emmanuel Macron akan bertemu untuk pertama kalinya pada Rabu dengan sekitar 15.000 tentara Ukraina yang dilatih Prancis untuk melawan agresi Rusia.
Kamp militer yang direncanakan Macron di Prancis timur, tempat para perwira Prancis melatih brigade baru yang terdiri dari 4.500 tentara Ukraina, merupakan kemenangan bagi sekutu Barat negara itu, yang didukung oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. Hal ini dilakukan ketika rencana tersebut sedang dipertimbangkan.
Fokus baru Macron terhadap Ukraina mencerminkan bagaimana perubahan dalam politik Prancis melemahkan pengaruhnya terhadap urusan dalam negeri. Keputusannya untuk mengadakan pemilihan parlemen mendadak pada bulan Juni menjadi bumerang, karena mempertahankan pemerintahan minoritas dan memperkuat kekuatan oposisi di parlemen. Pemerintah berhasil lolos dari mosi tidak percaya pada Selasa malam, yang merupakan ancaman pertama dari upaya berulang yang dilakukan lawan Macron untuk menjatuhkan Perdana Menteri Michel Barnier dalam beberapa bulan mendatang.
Tur militer Ukraina dalam pertempuran garis depan dan pelatihan sistem senjata yang dipasok Prancis akan menyoroti bahwa pengaruh Macron dalam pertahanan dan urusan luar negeri sebagian besar masih utuh.
Brigade Ukraina ke-155 pada akhirnya akan terdiri dari 4.500 tentara. 2.300 di antaranya dilatih di Prancis, terdiri dari tiga batalyon infanteri, ditambah insinyur, tim artileri, dan spesialis lainnya. Batalyon brigade lainnya akan dilatih oleh Ukraina, sehingga total kekuatan brigade tersebut menjadi 4.500 orang.
Prancis melengkapi brigade tersebut dengan 150 kendaraan lapis baja, termasuk tank ringan AMX, serta senjata Caesar dan senjata lainnya.
Kantor Macron mengatakan pelatihan tersebut disesuaikan dengan kondisi garis depan, di mana para peserta pelatihan dihadapkan pada tekanan dan kebisingan seperti pertempuran, serta drone, yang menurut militer Ukraina ditemui dalam perang melawan pasukan invasi Rusia. Parit pelatihan digali menggunakan metode dan tata letak yang serupa dengan yang ada di Ukraina.
Militer Prancis mengatakan telah melatih sekitar 15.000 tentara Ukraina sejak invasi Februari 2022, termasuk ribuan tentara yang dilatih di Polandia.