Mercedes-Benz dan BMW dilaporkan telah mengungkapkan nama-nama pemasok baterai kendaraan listrik mereka di Korea Selatan menyusul ledakan kendaraan listrik baru-baru ini yang memicu pemberontakan luas terhadap kendaraan listrik.
mekarberg laporan Mercedes-Benz Group AG dan cabang BMW AG di Korea mengumumkan bahwa mereka telah mengambil langkah penting menuju transparansi dengan mengungkapkan nama-nama pemasok baterai kendaraan listrik (EV) di situs web mereka. Pengungkapan yang tidak biasa ini terjadi setelah sedan listrik Mercedes-Benz yang tidak terhubung dengan listrik terbakar di sebuah kompleks apartemen di Incheon, Korea Selatan, awal bulan ini. Ledakan tersebut menyebabkan 200 rumah tangga dievakuasi dan mendorong seruan pemerintah untuk mengambil tindakan yang lebih tegas terkait keselamatan kendaraan listrik.
Produsen mobil di seluruh dunia biasanya menjaga kerahasiaan informasi tentang pemasok baterai mereka. Namun, dalam beberapa hari terakhir, Hyundai Motors dan Kia Motors mulai membagikan nama produsen baterai mereka, karena kekhawatiran tentang keamanan kendaraan listrik semakin meningkat di Korea Selatan. Produsen mobil Jerman Mercedes-Benz dan BMW juga mengikuti langkah tersebut, dan pemerintah akan mengadakan pertemuan bersama dengan produsen mobil untuk membahas langkah-langkah jangka pendek untuk mencegah kebakaran kendaraan listrik lebih lanjut.
Mercedes tidak mengidentifikasi perusahaan yang memproduksi baterai di mobil yang terlibat dalam kebakaran tersebut, namun media lokal mengidentifikasinya sebagai Farasis Energy Tiongkok. Kementerian Perhubungan merekomendasikan agar Mercedes melakukan pemeriksaan khusus terhadap kendaraan tersebut. Sebagai tanggapan, Mercedes-Benz Korea mengumumkan bahwa mereka akan melakukan inspeksi gratis terhadap semua model EV mulai Rabu. Selain itu, perusahaan berencana untuk mendonasikan sekitar 4,5 miliar won ($3,3 juta) untuk membantu warga yang terkena dampak ledakan sementara penyelidikan atas kebakaran tersebut terus berlanjut.
Farasis Energy, yang menempati peringkat ke-15 di antara produsen baterai global, menurut perkiraan kapasitas produksi BloombergNEF 2023-2025, membeli pasokan baterai dari Mercedes-Benz pada tahun 2018 sebagai bagian dari kesepakatan delapan tahun. Pada tahun 2020, produsen mobil Jerman menjadi investor strategis di perusahaan tersebut. Namun Farasis belum segera menanggapi permintaan komentar atas kejadian terbaru tersebut.
Yoon Jun-won, fund manager di DS Asset Management di Seoul, mengomentari situasi ini sebagai berikut: dibandingkan pabrikan besar seperti CATL dan pabrikan Korea. Hingga masalah ini terselesaikan, sentimen konsumen terhadap kendaraan listrik diperkirakan akan terus memburuk untuk beberapa waktu. ”
Baca selengkapnya Klik di sini untuk Bloomberg.
Lucas Nolan adalah reporter Breitbart News yang meliput masalah kebebasan berpendapat dan sensor online.