LONDON (AP) — Badan pengawas kepolisian Inggris mengatakan pihaknya sedang mengevaluasi pengaduan dua wanita mengenai penanganan Polisi Metropolitan atas tuduhan kejahatan seksual yang mereka ajukan terhadap mendiang pemilik Harrods, Mohammed al-Fayed.

Polisi sedang meninjau tuduhan pemerkosaan atau pelecehan seksual terhadap miliarder pemilik department store terkenal di London. Al Fayed tidak pernah diadili dan meninggal tahun lalu dalam usia 94 tahun.

Polisi Metropolitan mengatakan pada Jumat malam bahwa mereka telah merujuk tuduhan tersebut ke Kantor Independen untuk Perilaku Polisi setelah dua wanita menyampaikan kekhawatiran mereka dalam beberapa minggu terakhir tentang bagaimana petugas menangani tuduhan mereka ketika pertama kali dilaporkan pada tahun 2008 dan 2013.

“Meskipun kami tidak dapat mengubah masa lalu, kami tetap teguh pada tujuan kami untuk memberikan layanan dan dukungan tingkat tertinggi kepada setiap orang yang melakukan kontak dengan kami,” kata Stephen Clayman, dari tim spesialis kejahatan kepolisian.

Pengawas polisi mengatakan akan menilai informasi yang diberikan sebelum memutuskan apakah tindakan lebih lanjut diperlukan.

Tuduhan terhadap Al Fayed telah berkembang sejak BBC menyiarkan klaim beberapa mantan karyawan Harrods pada bulan September.

Polisi dan pejabat Harrods menghadapi pertanyaan mengapa tidak ada tindakan yang diambil terhadap Al Fayed ketika dia masih hidup. Dia diinterogasi oleh detektif pada tahun 2008 atas tuduhan dia melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anak laki-laki berusia 15 tahun, dan pada tahun 2009 dan 2015 polisi menyerahkan bukti tentang dia kepada jaksa. Dia tidak pernah dituntut.

Clayman mengatakan polisi “secara aktif meninjau” 21 tuduhan kejahatan seksual terhadap Al Fayed yang disampaikan kepada polisi sebelum kematiannya untuk menentukan apakah penyelidikan lebih lanjut dapat dilakukan.

Selain klaim tersebut, kepolisian mengatakan bulan lalu bahwa 40 perempuan lainnya telah menuduh pengusaha tersebut melakukan pemerkosaan atau pelecehan seksual sejak September.

Pengusaha kelahiran Mesir ini pindah ke Inggris pada tahun 1960an dan membeli Harrods pada pertengahan tahun 1980an. Al Fayed menjual Harrods pada tahun 2010 ke perusahaan milik negara Qatar melalui dana kekayaan negaranya, Qatar Investment Authority.

Direktur pelaksana Harrods saat ini, Michael Ward, meminta maaf kepada mantan karyawannya yang mengatakan mereka mengalami pelecehan seksual oleh Al Fayed. Al Fayed “memimpin budaya beracun berupa kerahasiaan, intimidasi, ketakutan akan konsekuensi dan pelanggaran seksual,” kata Ward.

Ikuti Breitbart London di Facebook: Breitbart London